Showing posts with label Militer. Show all posts
Showing posts with label Militer. Show all posts

Wednesday, August 24, 2011

Biografi Nurtanio Pringgoadisuryo : Tokoh Dirgantara Nusantara

Nurtanio perancang pesawat andalan Indonesia

Ditulis oleh Edi Nurprasetya

Selasa, 18 Maret 2008 11:13

Ditengah kemunduran bangsa kita sekarang ini ada hal yang harus diingat oleh mereka yang mengaku warga negara Indonesia. Yaitu kebanggaan suatu bangsa, walaupun bagi mereka yang apatis dan pesimis akan berkata ,“buat apaan sih?” Karena kita pecinta kedirgantaraan maka yang patut kita kenang adalah seorang perintis industri penerbangan yang dikenal orang sebagai sosok pekerja keras, rendah hati dan mencintai pekerjaannya. Mudah-mudahan generasi dibawah penulis masih pernah mendengar nama Nurtanio Pringgoadisuryo. Nama ini wajib mendapat tempat yang layak pada sejarah Republik Indonesia. Sepantasnya beliau bersama Wiweko Supono mendapat Bintang Mahaputra tertinggi karena jasa rintisannya menjadi batu pijakan untuk industri kedirgantaraan Indonesia.

Nurtanio Pringgoadisuryo lahir di Kandangan, Kalimantan Selatan, 3 Desember 1923. Masa hidup beliau terakhir tercatat 21 Maret 1966, usia yang relatuf singkat 43 th. Beliau adalah perintis industri penerbangan Indonesia. Bersama Wiweko Soepono, Nurtanio membuat pesawat layang Zogling NWG (Nurtanio-Wiweko-Glider) pada tahun 1947. Ia membuat pesawat pertama all metal dan fighter Indonesia yang dinamai Sikumbang, disusul dengan Kunang-kunang (bermesin VW) dan Belalang, serta Gelatik (aslinya Wilga) serta mempersiapkan produksi F-27.

Cita-citanya sederhana, namun belum ada yang mewujudkannya yaitu keliling dunia dengan pesawat terbang buatan bangsanya. Untuk itu, disiapkanya pesawat Arev (Api Revolusi), dari bekas rongsokan Super Aero buatan Cekoslowakia yang tergeletak di Kemayoran. Karena dedikasinya yang tinggi ia mencoba sendiri pesawat rancangannya, saat itulah Nurtanio gugur dalam penerbangan uji coba Arev. Bersama beliau turut gugur Kolonel Soepadio yang kini diabadikan sebagai nama bandara di Pontianak. Namanya, pernah melekat pada industri yang dirintisnya saat pemerintahan Soeharto merubah nama Lapip menjadi Lipnur (Lembaga Industri Penerbangan Nurtanio)

Hal yang menambah rasa hormat penulis pada beliau adalah pemilihan jenis pesawat yang tepat untuk kondisi topografis dan sosial ekonomi rakyat Indonesia, Nurtanio banyak merancang pesawat yang tepat guna untuk kemaslahatan rakyat mulai jenis angkut ringan (general aviation) sampai cropduster yang efektif untuk pertanian, fogging nyamuk dll. Penulis yakin jika beliau masih hidup akan merancang water bomb untuk kebakaran hutan yang bisa menyerok air dari empang. Just kidding, cuman empangnya aje udah jadi BTN terus nyerok air dimana ya? Pesawat angkut ringan penulis pikir adalah solusi paling tepat untuk Indonesia yang topografinya membentang seluas Amerika namun ¾ wilayahnya lautan. Jika Amerika bisa membentangkan highway keseluruh sudut negeri itu Indonesia tidak bakal bisa karena krisis keuangan yang parah. Ditambah dengan faktor alam yang akrab dengan bencana penulis mengkhawatirkan keamanan moda transport darat.

Eksperimen Nurtanio yang sebenarnya sangat berguna di Indonesia yang agraris adalah modifikasi PZL Wilga (Gelatik) untuk cropduster, karena terbukti pernah mendongkrak hasil pertanian yang terserang hama. Ingat Indonesia pernah menjadi pengekspor beras masa orde baru, hal yang tidak akan terulang saat ini. Cropduster juga pernah dan bisa diimprovisasi untuk penanggulangan wabah akibat nyamuk baik itu demam berdarah, malaria atau chikungunya, hanya di Indonesia…

Cropduster bisa menggunakan sayap tetap maupun sayap putar, penulis teringat ketika masih training Commercial License di daerah San Joaquin Valley betapa padatnya daerah pertanian disana dengan Grumman Agcat, Cessna Agtruck, Piper Pawnee sampai heli yang nggak hafal jenisnya bahkan sampai malam hari!



belalang

Belalang

kunang

Kunang-kunang

Gelatik

Gelatik

Satuan Udara Pertanian (Satud Tani) sebenarnya adalah jawaban pemerintah untuk hal-hal yang disebut diatas. Sebenarnya bisa saja dengan pesawat murah meriah mengubah pesawat ringan rongsokan menjadi armada pemburu hama andal dengan modal ramean sesuai dengan luasan sawahnya sehingga terasa murah untuk petani. Jika pemerintah lewat industri pesawat menyediakan pesawatnya maka koperasi petani menanggung bensin dan obat hamanya. Keuntungan cropdusting adalah melokalisir migrasi serangan hama sehingga tidak berpindah ke daerah / provinsi lain seperti yang terjadi selama ini. Disamping itu dosis / takaran semprotan bisa diatur sehingga mengurangi pencemaran lingkungan dan mencegah peningkatan resistensi hama dan penyakit terhadap obat. Penulis melihat inilah yang dicermati Nurtanio si perintis penggunaan pesawat untuk banyak hal di Indonesia.

Pada masa perintisannya, Mayor Udara Nurtanio bersama 15 stafnya tahun 1953 dalam perbengkelan kecil Seksi Percobaan Lapangan Udara Husein Sastranegara, berhasil membuat sejumlah pesawat terbang diantaranya, pesawat serba logam (all metal) COIN (Counter-insurgency-anti gerilya) yang diberi nama Si Kumbang 1 Agustus 1954. Pesawat rancangan beliau lainnya yang pernah dibuat, Belalang 85 (1958) yang kemudian pesawat latih ini disempurnakan dan diproduksi sebagai Belalang 90. Pesawat latih ini digunakan untuk mendidik para calon penerbang Angkatan Udara dan Pusat Penerbangan Angkatan Darat. Pada tahun yang sama, Nurtanio dan para asistennya berhasil membuat pesawat olah raga Kunang 25 bermesin mobil Volkswagen. Ia juga merintis membuat prototipe helikopter Kepik dan Manyang serta girokopter Kolentang.

Seandainya saja industri pesawat kita menyediakan pesawat Counter Insurgency yang murah, efektif dan efesien maka negara kita tidak lagi didikte oleh kekuatan luar melalui separatisme. Ini hanya salah satu titik penting kemandirian suatu negara sehingga dihormati oleh kawan disegani oleh lawan. Tidak seperti TNI-AU yang kelabakan akibat embargo dan larangan menggunakan pesawat untuk pengamanan dalam negeri dari ancaman separatisme, TNI-AD sudah lebih dulu sadar hal ini dengan re-powering panser-panser tua lengkap dengan suplai onderdilnya karena Inggris juga mengembargo suku cadang tank-tanknya. Ternyata hasil modif Bengkel Pusat Peralatan Angkatan Darat ini justru enak untuk memasuki daerah yang sukar dijangkau oleh tank buatan Inggris. Selain lebih lincah dan ringan panser yang berpenggerak roda juga tepat untuk medan offroad lunak dan becek yang tidak bisa dilewati tank.

Agak nglantur sebentar, penulis bertanya-tanya apa sih susahnya merancang pesawat sederhana, murah, mudah pemeliharaanya, wong membuat yang njelimet sudah bisa? Gengsi? Ngapain gengsi dengan situasi ekonomi yang parah? Toh dunia luar sudah tahu onderdil Airbus dibuat di Indonesia, kita mampu membuat pesawat canggih, hanya saja untuk pemenuhan transport udara saat ini tidak tepat menggunakan barang mahal, karena tidak selamanya harga menentukan mutu. Dengan teknologi sederhana onderdil akan mudah didapatkan, seperti pengalaman penulis menerbangkan pesawat eksperimental fiberglass FASI Pordiga Swayasa membuktikan hal ini. Mengapa tidak dirancang pesawat yang mengandung onderdil otomotif dan menggunakan BBM mobil (mogas) yang memenuhi uji kelaikan sesuai standar yang berlaku. Jika dibuat produksi massal tentu akan menekan harga per unit sehingga dapat dijangkau masyarakat terutama didaerah yang terpencil.

Sesuai dengan wangsit hitungan penulis menunjukkan penerbangan pengumpanlah, bisnis yang menguntungkan asal menggunakan pesawat komuter ringan murah meriah sekelas Twin Otter sampai kelas F-27 bukannya pesawat berbadan sedang ala B737 keatas. Jika maskapai penerbangan dalam negeri bekerja sama dengan industri pesawat memakai pesawat murah yang dimaksud maka cukup pasar domestik tujuannya. Tidak usah berpikir untuk ekspor karena cukup sudah penghinaan negara maju yang ogah mensertifikasi pesawat Indonesia demi proteksi produk mereka. Kalau perlu malah kita yang harus memproteksi produk-produk dalam negeri. Masalah rasa nasionalisme mungkin berperan disini, toh bangsa Jepang dan India sudah melakukannya puluhan tahun lalu.

Pada perjalanannya Nurtanio bersama Wiweko Supono mantan boss Garuda adalah perancang terhebat di sejarah kedirgantaraan Indonesia. Sejak sekolah di Sekolah Teknik di Surabaya ia sudah merintis teknik rancang pesawat kecil-kecilan dengan mendirikan Junior Aero Club. Beliau juga jenis orang yang ngotot mencari ilmu kedirgantaraan yang saat itu “monopoli’ kulit putih, majalah Vliegwereld salah satu sumber ilmu yang dimilikinya adalah bukti kengototannya sebab saat itu agak sulit mendapatkannya karena harus impor dari Belanda. Junior Aero Club tambah berkibar dengan hadirnya pilot didikan Belanda, Iswahyudi. Jiwa perintis beliau nampak dalam Junior Aero Club selain sebagai pendirinya juga menularkan kecintaan terhadap dirgantara dikalangan pemuda saat itu

Down to earth alias membumi itulah yang begitu nyata pada setiap rancangannya, transportasi murah namun aman adalah ide dasar yang harus dijiwai oleh industri kedirgantaraan. Kenapa sih membuat pesawat yang mahal dan susah dioperasikan oleh Indonesia yang terus menerus krismon seperti sekarang? Karena menurunkan tarif penerbangan rasanya bukan solusi untuk transportasi dalam negeri seperti sekarang ini. Penurunan tarif hanya akan mengorbankan aspek keselamatan penerbangan, emang pesawat bisa minggir kala mogok mesinnya? Bagaimanapun penerbangan berbeda dengan moda darat seperti bus yang pemiliknya bisa masa bodoh menggunakan onderdil kelas dua untuk pemeliharaannya. Hanya dengan produksi dalam negeri yang menggunakan bahan dalam negeri juga yang menjadi solusi mahalnya tarif penerbangan.

Marsekal Muda (Purn) Salatun pada Majalah Angkasa mengatakan :

Bagi saya pribadi, keharusan bangsa kita untuk dapat membuat pesawat dan piranti lainnya didasarkan alasan filosofis: bukankah definisi bagi manusia adalah, “a tool-making animal?” Jadi selama kita baru merupakan “a tool-importing animal” kita belum menjadi manusia!

Kambing hitam mahalnya seluruh ongkos di Indonesia karena orang Indonesia yang masih bangga menjadi “Tool Importing Animal”. Penulis yakin jika terus menerus demikian negara kita akan berantakan. Penulis selalu berdebat dengan rekan baik sesama penerbang maupun non penerbang bahwa moda transportasi yang paling ideal di Indonesia adalah moda udara. Dalam tulisan penulis selalu mempromosikan betapa andalnya penerbangan komuter murah untuk mendongkrak roda perekonomian negeri Sedihnya justru dari kalangan pelaku kedirgantaraanlah tampak setumpuk hambatan baik yang nyata maupun penampakan. Jika saja spirit Nurtanio masuk ke jiwa penerbang dan pelaku industri penerbangan kita maka ide membuat transportasi udara menjadi moda yang efektif, efesien, murah dan paling aman menjadi kenyataan.

Jiwa industri Nurtanio-lah yang relevan pada situasi krisis multi dimensi Indonesia saat ini adalah kebersahajaannya dalam mencari bahan-bahan / material pesawat rancangannya. Beliau pernah membuktikan dengan bahan-bahan disekitar kita mampu membuat pesawat yang laik terbang sesuai dengan standar yang ada. Seperti pada glider uji bakat (aptitude test) NWG-1 kayu jejamu dipakai untuk mengganti spruce sedangkan kain linen pembalut sayap diganti dengan kain belacu yang murah dan mudah didapat. Bahkan ada selentingan yang entah benar atau tidak beliau pernah mengambil kawat jemuran di asrama prajurit untuk penahan sayap. Diatas segalanya penulis bertanya mengapa harus pake produksi luar negeri sih untuk melayani penerbangan kita?

Marsda Salatun menambahkan pada Majalah Angkasa sebagai berikut :

Merenungkan kembali jalan hidup Nurtanio yang kukenal mulai dari seorang aero-modeller hingga menjadi pejabat resmi yang memimpin Lapip, maka Nurtanio adalah tetap Nurtanio. Pekerja keras, tidak banyak omong (bombastis), rendah hati, sopan santun, serta bekerja dengan serba apa adanya dengan biaya rendah (low cost). Pesawat-pesawat yang diciptakannya memanfaatkan komponen dan suku cadang yang ditemukan di berbagai gudang yang tak terpakai. Gaya pendekatan yang serba rasional, tidak muluk-muluk dan down-to-earth, sesuai dengan kondisi negara yang sejak awal kemerdekaan praktis tidak pernah ideal hingga sulit menciptakan kontinuitas dan konsistenitas. Tetapi gaya Nurtanio yang realistis juga, yang menyebabkan dirinya kurang dihargai karena dianggap tidak bisa mengikuti arus megalomania.

Berdasarkan pengalaman masuk ke daerah terisolasi Aceh saat tanggap bencana tsunami penulis berpendapat untuk menjangkau daerah terisolasi pada tanggap bencana hanya mobilitas udara yang menjadi jawabannya. Hal ini yang mengusik pikiran penulis setiap menyimak berita sulitnya penanggulangan bencana ditanah air. Dropping bantuan akan dapat cepat dikerjakan dari udara ketimbang menembus hutan, gunung yang rawan bencana susulan seperti longsoran, pengaturan distribusi dapat dikerjakan oleh TNI yang berkualifikasi Pandu Udara (Pathfinder) atau Pengendali Pangkalan. Sedangkan untuk daerah yang benar-benar sulit dijangkau oleh sayap tetap bisa dilakukan oleh sayap putar. Semua mudah, murah dan cepat jika gotong royong kembali dihidupkan, mengapa harus menggunakan ongkos yang besar?

Penulis juga berpikir bagaimana jika ide para perintis penerbangan seperti Nurtanio ini ditanamkan pada calon penerbang di sekolah-sekolah terbang, supaya jangan sampai pikiran mereka yang cemerlang diambil oleh para jiran yang sudah mencuri sekian banyak gagasan dan ide para pemikir Indonesia seperti saat ini. Paling tidak potensi sumber daya manusia kita sekarang semestinya bisa merealisasikan suatu konsep industri pesawat komuter dan pertanian yang murah dengan kehandalan bersaing. Untuk melangkah ke arah itu mungkin diperlukan pemikiran yang bijak dari para pemimpin bangsa ini. Agar suatu saat pengembangan teknologi yang kita lakukan dapat lebih menyentuh seluruh kehidupan masyarakat kita. Jadi mengapa tidak, kalau potensinya ada dan menunjang, pesawat komuter dan pertanian kita kembangkan lagi dengan spirit Nurtanio. Saya memimpikan industri pesawat terbang yang sederhana dan murah tapi andal, tepat guna, berhasil guna, untuk Indonesia.

crop duster1

Cropduster

Sekali lagi saya ucapkan selamat, pertama ketika anda akan memulai membaca artikel ini, kemudian kini anda sudah membaca hingga akhir artikel. Itulah tokoh pertama dari dua tokoh nusantara yang saya janjikan di awal artikel. Tokoh kedua saya rencanakan dalam judul artikel terpisah agar anda tidak terlalu panjang dan lama dalam membaca. Saya sangat maklum kualitas membaca saya yang tidak tahan lama, dan saya berasumsi andapun tidak jauh beda dengan saya, hehehe……

Silakan diendapkan dulu semangat Nurtanio, semoga saya dan anda dimudahkan menerapkan dan mengembangkan hal-hal positif dari beliau untuk kemajuan bersama. Salam dirgantara dan aerodinamika…

ReplikaRI-X





Sumber : http://bramantya.wordpress.com/2009/11/07/tokoh-dirgantara-nusantara-nurtanio-pringgoadisuryo/

SS-2, Senapan Serbu Asli Buatan Indonesia

Senapan Serbu SS2 Pindad



Tak ada yang bisa lebih membanggakan sebuah negara dan bangsa selain kemampuan membuat sendiri aneka produk yang vital. Bukan cuma sekadar untuk kebutuhan sehari-hari yang mungkin dianggap remeh-temeh, namun juga kebutuhan bernilai tinggi dan strategis. Contohnya saja senjata militer. Untuk urusan ini, personel TNI dan juga segenap anak bangsa yang lain harus bangga karena sebagian persenjataan inti sudah bisa dirancang dan dibuat sendiri di dalam negeri.



Salah satunya adalah senapan serbu militer SS-2. SS yang merupakan singkatan dari Senapan Serbu, adalah produk PT Pindad di Bandung, riwayatnya berangkat dari pembelian lisensi senapan FNC dari pabrikan Fabrique Nationale Herstal Belgia. Dari hasil lisensi ini Pindad mengembangkan SS-1 yang bentuknya memang masih mirip senapan aslinya, FNC. Dalam perkembangannya, SS-1 mulai dimodifikasi, seperti misalnya dengan penerapan popor yang bisa dilipat, tak lagi popor pejal atau “mati” seperti aslinya.



Dalam tahapan pengembangan berikutnya, Pindad merancang senapan yang sama sekali baru sehingga bisa dikatakan “asli” Indonesia. Artinya, bukan sekadar melakukan modifikasi di sana-sini atas model yang sudah ada, melainkan betul-betul berangkat dari desain awal di meja gambar. Inilah yang lantas disebut sebagai SS-2. Sejauh ini memang baru sedikit kesatuan yang menggunakannya seperti Kopassus dan Paskhas TNI AU. Harapannya, penggunaan SS-2 bisa diperluas ke seluruh satuan TNI dan Polri.



Dilihat dari segi tampilan, SS-2 terlihat modern. Tak seperti “kakak”-nya SS-1, pada SS-2 sudah dijumpai komponen Picatinny rail permanen pada bagian atas senapan, yang memudahkan pemasangan aneka aksesoris pembidik. Tampang laras depannya sedikit mengingatkan pada AK-47, sementara model handel pembawa di sisi tengah sedikit mengingatkan pada M-16. Handel ini bisa dilepas dan diganti dengan aneka model teropong pembidik.



Seperti ditulis dalam majalah Commando edisi I tahun VI/2010, SS-2 menawarkan banyak keunggulan dibandingkan SS-1. Misalkan dari segi bobot standar, SS-2 punya berat kosong 3,4 kg sementara bobot kosong SS-1 masih 4 kg. Tolak balik atau hentakan akibat penembakan pun disebut lebih empuk sehingga meningkatkan akurasi sekaligus menambah kenyamanan penggunanya.



Memang tak seperti SS-1 yang sudah kenyang pengalaman diterjunkan dalam berbagai operasi militer TNI, baik di dalam maupun luar negeri dengan segala kekurangannya, SS-2 belum melampaui tahapan baptism by fire alias terlibat dalam pertempuran. Namun bukan berarti SS-2 senapan banci atau senapan salon yang hanya buat nampang atau bergaya. Buktinya, dalam berbagai kejuaraan menembak militer di kawasan ASEAN, SS-2 yang diusung para personel TNI pesertanya sukses memboyong sejumlah gelar juara umum. Padahal “musuh-musuh”-nya adalah senapan-senapan serbu yang “asli” bikinan Amerika atau Eropa meski itu lisensi sekali pun. Sebut saja M-4 dan M-16 dari AS yang dipakai Filipina atau Thailand, Steyr AUG dari Austria yang dibuat berdasar lisensi di Malaysia dan jadi senjata standar laskar negeri jiran itu. Satu-satunya senjata asli lokal adalah SAR-21 buatan Singapura yang kabarnya juga diadopsi dari senapan serbu Israel, Tavor. (Solopost/WDN)



Sumber : http://www.world-defense-news.co.cc/2011/08/ss-2-senapan-serbu-asli-buatan.html

Saturday, July 9, 2011

Cara Kerja Teknologi Canggih Pesawat Siluman

Kemajuan zaman membuat teknologi dirgantara semakin pesat perkembangannya, pada saat ini ada tiga kubu kuat di dunia dengan teknologi pesawatnya yang sangat maju.

Yang pertama tentunya Amerika serikat, kedua adalah Eropa dan yang terakhir adalah Russia. Ketiganya berlomba membuat pesawat tempur dengan teknologi yang lebih maju dari yang lainnya.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgU6VA6lsQrfZfQ9EyDKk_8s8KMXCKCX6VfO9EyWmhjCnI3_jktbIpJ4A7g0iDu_5HUXSyY10wiEqGca0iiJ-xSQmQHa9zOwgI5E1KjsrE1HT2BCCSVxxC1WGDBwc0K2T8ifcdV5pz-1jk/s400/b-2+spirit.jpg

Untuk urusan stealth yang memimpin tetap Amerika serikat, sedangkan Russia tak bisa diangap enteng dengan kelebihan-kelebihan manuvernya.

Meskipun Amerika juga telah mengembangkan teknologi manuver yang tak kalah gesitnya dengan Russia seperti penerapan Thrust Vectoring, yang mana “knalpot” pesawat bisa berbelok-belok ke segala arah.tapi diantara semua teknologi tersebut yang akan dibahas disini adalah mengenai bagaimana pesawat mendapat julukan Stealth (indonesia: Siluman, bisa menghilang).


Pesawat siluman buatan Rusia

Ada beberapa pesawat mutakhir milik Amerika yang masuk kategori ini, yaitu pesawat F-117, F-22, JSF F-35, dan B-2.

Untuk urusan Stealth sendiri bisa di akali pihak pabrikan dengan membuat design pesawat yang minus lekukan yang fungsinya adalah memperkecil sudut-sudut tajam yang bisa ditangkap oleh radar dan muncul pada RCS (radar cross section).

Selain itu ada pula pesawat-pesawat yang sudah agak uzur seperti F/A-18 Hornet (walaupun tidak benar-benar uzur karena telah mengalami upgrade lebih dari 30 persen) yang melapisi beberapa bagian pada pesawat nya dengan lapisan anti radar seperti pada ujung-ujung sayap utama dan bagian ruder nya.

Cara Kerja Pesawat yang Menggunakan Sistem Stealth (siluman)

Pada gambar diatas Sebuah pesawat F-117 dapat menghindari radar karena pada desain pesawat tersebut memiliki minus lekukan sehingga radar yang datang dari musuh akan di pantulkan sehingga yang muncul pada monitor RCS musuh hanyalah dot-dot (titik-titik) yang sangat kecil yang bisa dianggap sebagai gerombolan burung dan bukanlah pesawat yang sedang menyelinap.

Mirip cara kerja Burung Walet

Pesawat tanpa sistem stealth (siluman)

Gambar kedua ini adalah sebuah F-15 Eagle yang dalam desainnya banyak memiliki lekukan-lekukan tajam pada body nya sehingga dapat di tangkap oleh radar dengan baik dan muncul dalam monitor RCS sebagai dot-dot pesawat tempur yang menyusup.

Mungkin seperti itulah gambaran mudahnya mengapa sebuah pesawat bisa lolos dari monitor pengawas musuh, namun begitu, pesawat F-117 ternyata memiliki kelemahan juga, pada saat konflik Yugoslavia, pesawat ini tertangkap radar dan tertembak jatuh oleh misil SA-3 SAM buatan Russia.

Ternyata jatuhnya pesawat itu pada saat bom bay nya (pintu bom) dalam keadaan terbuka sehingga mungkin sudut-sudut tajam itulah yang tertangkap oleh radar kemudian di seranglah dengan misil darat ke udara tersebut (surface to air missile).

Kesimpulannya, akan perlu penyempurnaan pada setiap generasi pesawat tempur, dengan penyempurnaan tersebutlah pihak suatu negara memperkecil jumlah korban jiwa yang berjatuhan.

Pesawat Siluman Buatan Amerika

Untuk mencapai 'stealth' ada 3 metode yang saat ini dikenal :
  1. Rekayasa bentuk (shape) seperti bentuk pada F117.
  2. Rekayasa material (Radar Absorbant Material) seperti pada U2 (generasi awal).
  3. Rekayasa teknologi lainnya : plasma stealth, efek pertama kali muncul di satelit sputnik Rusia, namun untuk pesawat sepertinya masih dirahasiakan.
Namun, ultimate goal nya stealth yang ingin dicapai selain tak tampak di radar, juga kasat mata (seperti bunglon) dan saat ini juga sedang dalam penelitian.

Kalau tidak salah pernah muncul di acara TV National Geographic tentang hal ini, menggunakan teknologi laser dan rekayasa material untuk membelokkan cahaya yang seharusnya dipantulkan sehingga objek dibelakang benda menjadi tidak tampak (benda jadi transparan).

Seiring dengan waktu, teknologi radar pun berkembang untuk dapat mendeteksi pesawat stealth, antara lain radar 'radio', akustik, radar infra merah, radar thermal (panas), radar cuaca (setidaknya bisa mendeteksi tubulensi udara ketika pesawat melintas).

Friday, July 8, 2011

5 Pasukan Elit Terbaik di Dunia

Dalam suatu negara, Pasukan keamanan yang biasanya terdiri dari dari Tentara nasional dan polisi tak akan bisa mengatasi semua masalah keamanan yang terjadi di negara tersebut, apalagi jika masalah keamanan yang sedang dihadapi negara tersebut bersifat khusus atau sering disebut pasukan khusus (teroris,penyelundupan,dll). karna polisi dan tentara biasa biasanya hanya dilatih untuk menangani masalah yang bersifat universal. Oleh karna itu negara perlu membentuk suatu pasukan khusus yang hanya menangani satu sisi masalah keamanan, dan Hampir semua negara di dunia sudah mempunyai pasukan khusus, termasuk indonesia dengan kopasus dan densus 88 nya.

Tapi tahukah anda 5 pasukan khusus yang dianggap terkuat di Dunia ?

1. England SAS (Special Air Service)

Adalah resimen pasukan khusus dalam Angkatan Darat Inggris yang pernah menjadi model bagi pasukan khusus dari negara-negara lain. SAS membentuk bagian signifikan Pasukan Khusus Kerajaan Inggris Special Boat Service (SBS), Special Reconnaissance Regiment (SRR), dan Pasukan Special Support Group (SFSG).

Beladiri : Gon-Ryu Karate
Alumni : Bear Grylls ( ada di acara discovery channel Survival expert)
Note : Konon SAS kalo lagi perang gerilya, boker nya ampe di bawa ama mereka supaya ga ketauan ada yg tinggal disitu.

2. Mossad Israeli

The Mossad (HaMossad leModi'in uleTafkidim Meyuchadim)
Mossad bertanggung jawab atas pengumpulan intelijen dan operasi-operasi rahasia termasuk kegiatan paramiliter. Ini adalah salah satu entitas utama dalam Komunitas Intelijen Israel, bersama dengan Aman (intelijen militer) dan Shin Bet (keamanan internal), tetapi direktur melapor langsung kepada Perdana Menteri. Peran dan fungsi yang sama dengan Central Intelligence Agency (CIA) dan Secret Intelligence Service (SIS).

Beladiri : Israeli Krav Maga
Alumni : Eitan Rafi (Sekarang beliau udah jadi salah satu pasukan perdamaian dunia)
Moto : "Cegah serangan pertama, netralkan lawan, buatlah mereka melihat mimpi buruk akan hal yang mereka perbuat." -Ron Radjik

3. Indonesian KOPASSUS

Kopassus adalah pasukan khusus Angkatan Darat Indonesia. kelompok yang melakukan misi operasi khusus bagi pemerintah Indonesia, seperti tindakan langsung: konvensional perang, sabotase, kontra-pemberontakan: kontra-terorisme, dan pengumpulan intelijen. Kopassus ini didirikan pada tanggal 16 April 1952. dan satuan khusus paling ditakuti adalah Den 81 Gultor. sayang satuan ini kurang populer dari pada satuan Densus 88 milik kepolisian di Indonesia, padahal den 81 Gultor adalah salah satu satuan paling ditakuti di dunia. seorang pasukan Den 81 Gultor sama dengan kemampuan 5 tentara biasa.

Dalam survey banyak yang bingung mengapa satuan ini masuk dalam daftar top 5 sedangkan satuan amerika tidak masuk. itu semua adalah dari segi penilaian kemampuan pasukannya. Navy Seals boleh saja mengerahkan semua peralatan tempur canggihnya untuk mengatasi suatu peristiwa, tapi Kopassus mendapatkan poin yang sama dengan Navy Seals namun dengan peralatan seadanya dan lebih mengutamakan kemampuan individu pasukan.

Pernah dalam sebuah latihan bersama antara Kopassus dan Navy Seals, seseorang meminta mana yg lebih baik, dan akhirnya mereka melucuti segala peralatan pendukung yang hanya menyisakan senjata Uzi di tangan masing2. Hasil akhir latihan mudah ditebak. Kopassus sukses membuat para Navy Seals tak ubahnya sekumpulan bocah pramuka. karena itulah kami menempatkan Kopassus di daftar ke 3 Pasukan elit terbaik dunia

Beladiri : Merpati Putih
Alumni : 3 terbaik dari KOPASSUS telah dijadikan pasukan perdamaian dunia.
Moto : Berani, Benar, Berhasil.

4. Russian Spetsnaz

Pasukan khusus Rusia tersebut dapat secara khusus mengacu ke setiap elit atau unit Spetsnaz di bawah subordinasi Dinas Keamanan Federal (FSB) atau Rusia Pasukan Internal Departemen Dalam Negeri, dan unit dikontrol oleh dinas intelijen militer GRU.

Beladiri : Russian Sambo
Moto : "hahaha Betapa bodoh nya mereka yang ingin membunuh kami dengan cara mereka, mereka hanya tidak tahu bahwa darah yang akan bertumpahan nantinya berasal dari mereka sendiri. Mereka hanya tidak tahu… itu saja."

5. French GIGN

Intervensi Gendarmerie Nasional Group, biasa disingkat GIGN (bahasa Perancis: Groupe d'Intervention de la Gendarmerie Nationale), adalah elite Gendarmerie Perancis Operasi Khusus kontra-terorisme dan penyelamatan sandera unit; itu adalah bagian dari kekuatan militer yang disebut Gendarmerie. Bahkan jika para anggotanya milik militer, mereka sekarang dituntut dengan tugas-tugas polisi urbanised di luar daerah. Dengan demikian unit GIGN ditingkatkan lebih dekat dengan tim SWAT daripada unit militer murni seperti tentara Inggris SAS. Para operator akan dilatih untuk mengikuti peraturan polisi dan mencakup negosiasi dan penyelidikan spesialis.

sumber

10 Pasukan Khusus Yang Dimiliki Indonesia

berikut ini adalah 10 jenis pasukan elit yang dimiliki pemerintah kita Indonesia, masing - masing pasukan punya kelebihan dan keterampilan khusus, baik untuk bertahan ataupun untuk kesuksesan misi, simak berikut ini dan tentukan favorit anda

1. Korps Brimob:

Brimob termasuk satuan elit dalam jajaran kesatuan Polri, Brimob juga tergolong ke dalam sebuah unit paramiliter ditinjau dari tanggung jawab dan lingkup tugas kepolisian.

2. Densus 88 antiteror:
Detasemen Khusus 88 atau Densus 88 adalah satuan khusus Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk penanggulangan teroris di Indonesia. Detasemen 88 dirancang sebagai unit antiteroris yang memiliki kemampuan mengatasi gangguan teroris mulai dari ancaman bom hingga penyanderaan.

3. Batalyon raider:
Batalyon Raider adalah satu batalyon pasukan elit infanteri Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Raider adalah kualifikasi prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang dilatih untuk menguasai 3 kemampuan. Kemampuan tersebut adalah:

1. Kemampuan sebagai pasukan anti-teroris untuk pertempuran jarak dekat.
2. Kemampuan sebagai pasukan lawan gerilya dengan mobilitas tinggi.
3. Kemampuan untuk melakukan pertempuran-pertempuran berlanjut (panjang).

4. Kostrad Tontaipur:

Peleton Intai Tempur (Tontaipur) merupakan satuan elite Kostrad terbaru, diresmikan pada tanggal 4 Agustus 2001. Setelah latihan secara intensif selama lima bulan, 97 pasukan yang diseleksi dari Brigade Infantri 9 dan Brigade Infantri 13 Kostrad menjadi prajurit-prajurit pertama satuan elite ini.

Sesuai kualifikasinya, Tontaipur akan diterjunkan untuk misi pengintaian jarak jauh ke wilayah musuh dan melakukan penghancuran terhadap sasaran-sasaran penting. Diantara perlengkapan yang dibawa, mereka akan dibekali senapan serbu khusus berikut teropong bidik malam (NVG, night vision goggle). Tiap personel Tontaipur ini memiliki kemampuan operasi sekaligus di tiga matra, yakni di darat, laut, dan udara.

Uji coba pertama bagi Tontaipur adalah operasi penumpasan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

5. Phaskhas TNI-AU:

Korps Pasukan Khas TNI Angkatan Udara (disingkat Korpaskhasau, Paskhas atau sebutan lainnya Baret Jingga), merupakan pasukan (khusus) yang dimiliki TNI-AU. Paskhas merupakan satuan tempur darat berkemampuan tiga matra: laut, darat, udara. Dalam operasinya, tugas dan tanggungjawab Paskhas lebih ditujukan untuk merebut dan mempertahankan pangkalan udara dari serangan musuh, untuk selanjutnya menyiapkan bagi pendaratan pesawat kawan. Kemampuan ini disebut dengan Operasi Pembentukan dan Pengoperasian Pangkalan Udara Depan (OP3UD).

6. Kopaska TNI-AL:

Komando Pasukan Katak atau lebih dikenal dengan sebutan Kopaska didirikan 31 Maret 1962 oleh Presiden Sukarno untuk mendukung kampanye militer di Irian Jaya. Satu grup di Armada Barat di Jakarta, dan satu grup di Armada Timur di Surabaya. Tugas utama mereka adalah menyerbu kapal dan pangkalan musuh, menghancurkan instalasi bawah air, penyiapan perebutan pantai dan operasi pendaratan kekuatan amfibi.

Detasemen Jala Mangkara (disingkat Denjaka) adalah sebuah detasemen pasukan khusus TNI Angkatan Laut. Denjaka adalah satuan gabungan antara personel Kopaska dan Taifib Korps Marinir TNI-AL.

7. Kopassus TNI-AD:


Komando Pasukan Khusus yang disingkat menjadi Kopassus adalah bagian dari Bala Pertahanan Pusat yang dimiliki oleh TNI Angkatan Darat yang memiliki kemampuan khusus seperti bergerak cepat di setiap medan, menembak dengan tepat, pengintaian, dan anti teror. Prajurit Kopassus dapat mudah dikenali dengan baret merah yang disandangnya, sehingga pasukan ini sering disebut sebagai pasukan baret merah. Kopassus memiliki moto Berani, Benar, Berhasil.

8. Sat Gultor 81 Kopassus

Satuan 81/Penanggulangan Teror atau disingkat Sat-81/Gultor adalah satuan di Kopassus yang setingkat dengan Grup, bermarkas di Cijantung, Jakarta Timur. Kekuatan dari satuan ini tidak dipublikasikan secara umum mengenai jumlah personil maupun jenis persenjataannya yang dimilikinya, semua itu dirahasiakan.
selalu hadir di setiap bencana alam

9.Indonesian Customs:
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai disingkat DJBC atau bea cukai adalah nama dari sebuah instansi pemerintah yang melayani masyarakat di bidang kepabeanan dan cukai. Seiring dengan globalisasi bea dan cukai mengenakan istilah CUSTOMS, dipersenjatai untuk menangkal masuk nya barang-barang larangan ke Indonesia!

10. Pasukan khusus yang sering nongol di tipi !!
Pasukan Khusus ...... Bongkar - Bongkar
Gaya nya melebihi pasukan elit di atas!
Lagi beraksi nih

sumber

Tuesday, January 25, 2011

KRI IRIAN JAYA MONSTER LAUT KEBANGGAAN INDONESIA DIMASA LALU

Operasional

Datang ke Surabaya pada 5 Agustus 1962 dan dinyatakan keluar dari kedinasan AL Soviet pada 24 Januari 1963.Dalam sejarah Militer Soviet, Tidak pernah Uni Soviet menjual kapal dengan bobot seberat ini kepada negara lain kecuali kepada Indonesia. ALRI yang belum pernah mempunyai armada sendiri sebelumnya, belajar untuk mengoperasikan kapal-kapal canggih dan mahal ini dengan cara trial and error / coba-coba. Pada November 1962 tercatat sebuah mesin diesel kapal selam rusak karena benturan hirolis saat naik ke permukaan, sebuah destroyer rusak dan 3 dari 6 boiler KRI Irian rusak. Suhu yang panas dan kelembapan tinggi berefek negatif terhadap armada ALRI, akibatnya banyak peralatan yang tidak bisa dioperasikan secara optimal. Di lain pihak kehadiran kapal ini memberikan efek psikologis bagi Kapal 2x perang AL Belanda terutama
Kapal Induk Belanda Kareel doorman dan membuat AL Belanda secara drastis mengurangi kehadirannya di perairan Irian Barat. Apalagi pd saat itu TNI-AU jg mengoperasikan Bomber Tu-16 Badger yg bisa mengotong
2 Rudal anti kapal perangAS-1 Kennel (rudal ini besarnya sama dgn Pesawat Pemburu Mig 15 !).
Pada 1964 Kapal Penjelajah ini sudah benar-benar kehilangan efisiensi operasionalnya dan diputuskan untuk mengirim KRI Irian ke Galangan Kapal Vladivostok untuk perbaikan. Pada Maret 1964 KRI Irian sampai di Pabrik Dalzavod. Para pelaut dan teknisi Soviet terkejut melihat kondisi kapal dan banyaknya perbaikan kecil yang seharusnya sudah dilakukan oleh para awak kapal ternyata tidak dilakukan. Mereka juga tertarik dengan sedikit modifikasi yang dilakukan ALRI yaitu mengubah ruang pakaian menjadi ruang ibadah (sesuatu yang tidak mungkin terjadi di negara komunis)

Kapal penjelajah sejenis KRI Irian, milik AL Rusia

Setelah perbaikan selesai pada Agustus 1964 kapal menuju Surabaya dengan dikawal Destroyer AL Soviet.Setahun kemudian pada tahun 1965 terjadi pergantian pemerintahan. Kekuasaan pemerintah praktis berada di tangan Soeharto.Perhatian Soeharto terhadap AL RI sangat berbeda dibandingkan Sukarno. Kapal ini dibiarkan terbengkelai di Surabaya, bahkan terkadang digunakan sebagai penjara bagi lawan politik Soeharto Pada 1970 kapal yang terbengkelai ini mulai terisi air. Tidak ada orang yang peduli untuk menyelamatkan Kapal Penjelajah ini.Tercatat KRI Irian dibesituakan di Taiwan pada tahun 1972 dengan alasan kekurangan komponen suku cadang kronis.

Sebagian kini ditenggelamkan untuk biota laut

Lapisan baja Pelindung

Dalam satuan mm:

* Sabuk lapis baja utama : 100 mm
* Buritan : 32 mm
* Dek : 50 mm
* Rumah Dek : 130 mm
* Tempurung meriam utama : 175 mm

Peralatan Elektronik

* Radar:
o Radar Pencari udara Gyus-2
o Radar pencari permukaan laut Ryf
o Radar navigasi Neptun
* Sonar:
o Tamir-5N dipasang di hull
* Lain-lain:
o Machta ECM (electronic Counter Measures)

Senjata artileri KRI Irian

Senjata utama dari KRI Irian adalah buah 4 turret, dimana setiap turret berisi 3 meriam berukuran 6 inchi. Sehingga total ada 12 meriam kaliber 6 inchi di geladaknya.[2]
Pemandanagn lain dari RI Irian.

* 10 Tabung Torpedo anti-Kapal selam kaliber 533 mm
* 12 Buah Kanon tipe 57 cal B-38 Kaliber 15.2 cm (6 depan, 6 Belakang)
* 12 Buah Kanon ganda tipe 56 cal Model 1934 6 (twin) SM-5-1 mounts Kaliber 10 cm
* 32 Buah Kanon multi fungsi kaliber 3,7 cm
* 4 Buah triple gun Mk5-bis turrets kaliber 20 mm (untuk keperluan anti-Serangan udara)

Tenaga penggerak

Sebagai tenaga penggerak, KRI Irian mengandalkan 2 buah turbin uap TB-72 yang mendapat pasokan uap dari 6 buah Pendidih KV-68 dan disalurkan melalui 2 buah shaft.

Tenaga total yang tersedia adalah sekitar 110.000 hp sampai 122.000 hp pada kedua shaft, tenaga ini mampu membuat kapal 13.600 ton ini mencapai kecepatan maksimum 32,5 knot. Sedangkan jarak maksimum yang bisa ditempuh adalah 9000 mil laut dengan kecepatan konstan 18 knot.[2]

Jumlah awak kapal

Kapal ini dapat memuat 1.270 awak kapal, termasuk 60 orang perwira, 75 perwira pengawas, 154 perwira pertama.

Meriam kaliber 6 inchi, total ada 12 meriam dengan 4 turret


Sumber : http://tiothepolice94.wordpress.com/2010/03/29/kri-irian-jaya-monster-laut-kebanggaan-indonesia/

Friday, January 21, 2011

1.H&K G-3 Senapan ini sebenarnya adalah senapan serbu biasa. Tetapi karena punya fitur - fitur yang melebihi senapan serbu biasa seperti: kalibernya 7

1.H&K G-3
Senapan ini sebenarnya adalah senapan serbu biasa. Tetapi karena punya fitur - fitur yang melebihi senapan serbu biasa seperti: kalibernya 7,62 x 51 mm, magasennya hanya muat 20 butir peluru saja dan terlalu berat. Selain itu jarak jangkau yang lebih jauh dari senapan serbu biasa yang berkaliber 5,56 x 45 mm NATO dan berakurasi jempolan maka penggunanya mencoba memasangkan teleskop pengintip sasaran di atasnya dan hasilnya positif. G - 3 mampu menghantam target plat baja dengan telak pada jarak 750 meter.


2.Psg-1
PSG - 1 merupakan pengganti G - 3. Senapan bersistem semi otomatis ini merupakan senapan andalan regu penembak jitu pasukan khusus AD Jerman hingga saat ini. Dengan modal peluru kaliber 7,62 x 51 mm NATO senapan ini bisa menjangkau sasaran pada jarak 850 meter tanpa kesulitan yang berarti. Kemampuan tersebut didapatkan berkat heavy barrel yang diaplikasikan pada larasnya. Sistem Heavy Barrel dapat meningkatkan akurasi karena vibrasi pada laras dapat diminimalisir.


3.SVD Dragunov
Senapan sniper yang ditakuti tentara AS di Afganistan karena tiap sniper taliban yang bersembunyi di gunung - gunung Afgan memegangnya. Dragunov adalah senapan sniper buatan Rusia yang berbasis pada AK - 47. Hanya saja sistem penahan hentakannya tergolong canggih sehingga recoilnya halus. Dragunov unggul di poin jarak jangkau dan akurasinya. Pelurung bisa menghantam target pada jarak 950 meter. Kemampuan ini jelas melebihi kemampuan senapan sniper barat. Kemampuan itu bisa dicapai berkat kalibernya yang lebih besar, yaitu 7,292x 79 mm Warsawa.

4.L - 96 A -1 / AWP
Senapan ini merupakan senapan andalan sniper Royal Army ( AD Inggris). Senapan yang punya harga minta ampun ini termasuk senapan terbaik di kelas bolt action. Senapan ini punya kemampuan menggunakan 2 kaliber. Pertama kaliber 7,62 x 51 mm NATO dan kedua kaliber LAPUA Magnum. Untuk mengganti kalibernya cukup dengan mengganti laras dan chambernya saja maka senapan ini langsung dapat beraksi menghantam target yang 1100 meter jauhnya dengan kaliber LAPUA Magnum-nya.


5.Remington 700
Inilah salah satu senapan sniper terbaik di dunia. Dikembangkan dari keberhasilan Winchester 70, Remington 700 belakangan di pilih lagi saat AS butuh sniper baru, M24 Remington mengembangkan model 700 sejak 1962, ketika Winchester menolak permintaan Marinir AS untuk penggantian Laras. Charlos Hatchock termasuk pengguna model 700. Foto di atas adalah Winchester 70.
Nama : Remington 700
Kaliber :7,62 x 51 mm
Sistem : Bolt Action
Berat : 4,08 kg kosong tanpa telescope
Panjang : 1,662 mm
Laras : 660 mm
Pengguna : Marinir

6.Steyr scout
Kaliber: 7,62x51mm NATO (.308 Winchester) dan .243
Operasi: Bolt action, rotating bolt
Panjang senapan: 1140 mm
Panjang laras: 650mm
Bobot kosong: 3,9 kg (4,6 kg dengan teleskop)
Magasen: isi 5 atau 10 butir peluru.
Senapan runduk Steyr SSG (ScharfShutzenGewer 69) dikembangkan dan diproduksi oleh pabrik Steyr-Daimler-Puch, Austria (Bukan Steyr Manlincher). Secara teknis SSG-69 beroperasi dengan sistem bolt action, rotating bolt (6 lug) dengan masukan magasen. Senapan yang diberi nama SSG 69 (AKA SSG-P1) aslinya dilengkapi dengan pisir logam, dan pada versi modifikasi tidak dilengkapi pisir tersebut. Di Amerika senapan ini diberi kode M24 dan banyak digunakan oleh petembak runduk dari Angkatan Darat Amerika (kemudian disaingi oleh Remington Model 700).

Senapan runduk Steyr SSG kini ditawarkan dalam empat model versi militer; SSG-PI, SSG-PII, SSG-PIIK dan SSG-PIV. SSG-PI aslinya dikembangkan sebagai senapan kontra petembak runduk, dan dilengkapi dengan synthetic stock. Memiliki laras sepanjang 660mm dilengkapi dengan pembidik logam dan pembidik teleskop standar NATO.

SSG-PII versi polisi sebagai senapan runduk taktis memiliki laras sepanjang 26”, SSG-PIIK memiliki laras dengan panjang 20” (508mm). SSG-PIV di Eropa disebut SSG SD memiliki laras sepanjang 16” (406mm) dengan tambahan flash hider (peredam cahaya api saat memuntahkan peluru) dan dapat dipasangi peredam suara. Semua versi SSG dilengkapi popor dari bahan polymer.

sumber
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...